1. Rima akhir atau sajak : persamaan bunyi di akhir baris.
2. Larik atau baris : banyaknya baris pada setiap bait.
3. Bait : banyaknya larik pada setiap untai.
Untai : gabungan antara baris dan bait.
Jenis Puisi :
1. Puisi lama : puisi yang terikat oleh aturan-aturan puisi.
Aturan puisi lama : - Jumlah kata
- Jumlah baris dalam satu bait
- Persajakan / rima
- Banyak suku kata setiap baris
Ciri puisi lama : a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal
nama pengarangnya.
b. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi
merupakan sastra lisan.
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti
jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima.
Jenis-Jenis Puisi Lama :
- Mantra
- Pantun
- Karmina
- Seloka
- Gurindam
- Syair
- Talibun
2. Puisi baru sering juga disebut sebagai sajak.Puisi baru bentuknya lebih bebas dari puisi lama.Baik dalam segi jumlah bars, suku kata, maupun rima.
Ciri puisi baru : a. Bentuknya rapi, simetris.b. Mempunyai persajakan akhir.
c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun
dan syair meskipun ada pola lain.
d. Sebagian besar puisi empat seuntai.
e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis).
f. Tiap gatranya terdiri atas dua kata.
Jenis-Jenis Puisi Baru :
-Balada -Ode -Satire
-Distikon -Oktav -Sektet
-Elegi -Quinted -Septima
-Himne -Religi -Soneta
-Quartain -Romansa -Terzina
3. Puisi kontemporer : secara umum puisi kontemporer yaitu puisi pada masa kini.Puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir.Puisi kontemporer biasanya menggunakan kata-kata simbolik, gaya bahasa, irama, dan sebagainya.
Tokoh puisi kontemporer : - Sutamdji Calzam Bachri
- Ibrahim Sattah
- Hamid Jabbar
Puisi kontemporer jenisnya ada 3, yaitu :
1. Puisi manta : puisi yang mengambil dari sifat mantra.
2. Puisi mbeling : puisi yang tidak mengikuti aturan.
3. Puisi konkret : puisi yang disusun dengan mengutamakan
bentuk grafis berupa tata wajah.Sehingga
menyerupai bentuk tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar